Ngomong-ngomong soal tujuan hidup mau kemana, kita sendiri sebenernya mau kemana ya? Atau kita sendiri masih bingung mau berjalan kemana? "Ati-ati loh kalo bingung berarti ya beda jauh sama nasib orang yang naik angkutan kota diatas".
Tujuan hidup adalah sesuatu yang sangat penting dan vital bagi kehidupan, tanpa tujuan hiduup kita tidak ada bedanya seperti layang-layang putus yang mengikuti kemana saja angin membawa. "Wahhh kalo angin membawanya ke sebuah gunung yang indah sih ga pa2, kalo ke kandang sapi yang penuh dengan kotoran gimana?" Idihhh amit2 dah pokonya.
Tujuan hidup akan menggerakan anda ke arah kemana anda akan pergi. Walaupun arahnya belum jelas namun visi (tujuan hidup) yang kuat akan mampu membawa dan mengantarkan anda menuju ke tempat yang anda inginkan. So, marilah kita miliki tujuan hidup untuk hidup yang lebih baik dan berharga. Dengan kita memiliki tujuan dan arah insya Allah, Allah pun akan menuntun kita. Kalo kita saja masih bingung kemana kita akan pergi apalagi Allah. Pasti nanti Dia malah berkata "Eh eloo sebenernya mau kemana sih?, bingung gue nuntunnya" hehe.
Ambilah jalan terbaik yang sesuai dengan harapan dan cita-cita kita. Kemudian terus fokus sambil tekun menjalaninya. Insya Allah kesuksesan akan lebih cepat datang.
Illustrasi tentang pentingnya tujuan hidup saya dengar pada sebuah presentasi bisnis multi level marketing (MLM).
Presenter saat itu adalah orang yang sudah sukses di bisnis MLM dan
masih memegang posisi tinggi pada salah satu bank terkenal di Jakarta
waktu itu.
Pada awal presentasinya, presenter bertanya kepada ratusan peserta yang hadir. "Apa sasaran hidup Anda?" Dia menunjukkan beberapa illustrasi dengan bantuan slide proyektor (20 tahun lalu). Ia mengajukan beberapa pertanyaan, "Apakah Anda ingin punya rumah besar? Apakah Anda ingin punya mobil? Apakah Anda ingin berlibur ke Eropa? Apakah Anda ingin anak Anda kuliah di luar negeri?" Apakah Anda ingin punya waktu yang luang? Apakah Anda ingin punya uang yang cukup ketika Anda pensiun? Apakah Anda ingin punya uang cukup untuk biaya pengobatan Anda?" Hampir semua peserta yang hadir mengangguk.
Pada awal presentasinya, presenter bertanya kepada ratusan peserta yang hadir. "Apa sasaran hidup Anda?" Dia menunjukkan beberapa illustrasi dengan bantuan slide proyektor (20 tahun lalu). Ia mengajukan beberapa pertanyaan, "Apakah Anda ingin punya rumah besar? Apakah Anda ingin punya mobil? Apakah Anda ingin berlibur ke Eropa? Apakah Anda ingin anak Anda kuliah di luar negeri?" Apakah Anda ingin punya waktu yang luang? Apakah Anda ingin punya uang yang cukup ketika Anda pensiun? Apakah Anda ingin punya uang cukup untuk biaya pengobatan Anda?" Hampir semua peserta yang hadir mengangguk.
Presenter
kemudian mengajukan satu pertanyaan lagi, "Apakah ada yang tidak ingin
hal-hal yang baru saya sampaikan?" Tidak ada yang tunjuk tangan.
Tentu sasaran hidup yang dimaksudkan presenter tadi bukanlah sasaran hidup yang paling penting. Ada yang menganggapnya sebagai hal yang paling rendah dari daftar tujuan hidup.
Tentu sasaran hidup yang dimaksudkan presenter tadi bukanlah sasaran hidup yang paling penting. Ada yang menganggapnya sebagai hal yang paling rendah dari daftar tujuan hidup.
Namun, adanya tujuan hidup membuat Anda dan saya punya semangat; ada vitalitas. Kita mempunyai motivasi dan energi untuk
menjalani hidup kita sehari-hari.
Ada 'driving force' yang membuat kita melakukan sesuatu. Semakin tinggi sasaran hidup semakin besar motivasi kita. Sebaliknya, semakin rendah sasaran hidup semakin kecil motivasi kita.
Tanpa
sasaran hidup, motivasi kita luntur; kita kehilangan gairah hidup.
Tidak ada sukacita menyertai aktifitas kita setiap hari. Irama jalan
kita juga akan dipengaruhi oleh sasaran hidup kita. Tapi, bagi mereka
yang mempunyai tujuan hidup, ada semangat, ada energi yang besar dan
tentu ada pengharapan.
Tidak salah kalau pada saat ini Anda dan saya kembali merenungkan apa sasaran hidup kita masing-masing? Bila Anda belum menikah, mungkin perlu dipikirkan ulang apa makna hidup lajang? Adakah manfaatnya? Apakah hidup sendiri sampai tua merupakan pilihan terbaik? Bila berkeluarga, apa tujuan berkeluarga? Apakah berkeluarga hanya merupakan wadah untuk memuaskan hasrat tubuh? Ataukah keluarga hanya merupakan sarana untuk meneruskan keturunan?
Tidak salah kalau pada saat ini Anda dan saya kembali merenungkan apa sasaran hidup kita masing-masing? Bila Anda belum menikah, mungkin perlu dipikirkan ulang apa makna hidup lajang? Adakah manfaatnya? Apakah hidup sendiri sampai tua merupakan pilihan terbaik? Bila berkeluarga, apa tujuan berkeluarga? Apakah berkeluarga hanya merupakan wadah untuk memuaskan hasrat tubuh? Ataukah keluarga hanya merupakan sarana untuk meneruskan keturunan?
Dalam
hal pekerjaan, apa yang mau diraih dari pekerjaan? Apakah pekerjaan
sekedar hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja? Apakah tujuan bekerja
hanya untuk mendapatkan posisi tinggi di sebuah perusahaan? Adakah
tujuan yang lebih baik dan lebih mulia dari itu? Apakah Anda dan saya
harus terus mengerjakan pekerjaan saat ini tanpa pernah mempertimbangkan
opsi lain, yang mungkin lebih cocok dengan natur Anda dan saya?
Segudang pertanyaan bisa dibuat.
Segudang pertanyaan bisa dibuat.
Yang penting sekarang adalah memikirkan ulang apa sasaran hidup kita? Untuk apa Anda dan saya hidup di dunia yang sementara ini?
Apakah hanya memuaskan hasrat pribadi? Atau adakah tujuan-tujuan lain yang lebih berguna bagi sesama? Sangat penting menjawab pertanyaan mendasar ini, "Apa sasaran hidup Anda dan saya?"Semoga Anda memilikinya. Bila belum, cobalah memikirkan kembali dan merumuskan sasaran hidup Anda. Bila tidak punya ide, silahkan membaca sasaran hidup saya pribadi. Kemudian, Anda rumuskan untuk Anda.
Semoga Anda menemukan tujuan Anda dalam hidup ini dalam minggu atau bulan ini. Selamat menemukan.
0 comments:
Post a Comment